perbedaan brimob dan polisi

Banyak orang menyamakan Brimob dan Polisi karena keduanya berada di bawah Polri. Padahal, jika dicermati lebih jauh, keduanya memiliki perbedaan mencolok dalam hal pelatihan, tanggung jawab, dan struktur organisasi. Mengetahui perbedaan Brimob dan Polisi sangatlah penting, khususnya buat kamu yang sedang menjajaki dunia kepolisian atau tengah mempersiapkan diri masuk ke institusi tersebut.

Brimob, singkatan dari Brigade Mobil, adalah pasukan elit di bawah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang dilatih khusus untuk menangani situasi dengan tingkat risiko tinggi. Mereka sering dikerahkan untuk menghadapi huru-hara, terorisme, hingga misi penyelamatan sandera. Di sisi lain, Polisi reguler lebih berperan dalam menjaga ketertiban masyarakat sehari-hari, seperti patroli, pengaturan lalu lintas, dan penegakan hukum.

Meskipun sama-sama berada di bawah institusi Polri, namun tanggung jawab dan spesialisasi keduanya sangat berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang perbedaan Brimob dan Polisi dari berbagai aspek, agar kamu bisa memahami peran keduanya secara menyeluruh. Siapa tahu, setelah membaca ini kamu jadi punya cita-cita baru!

Apa Itu Brimob?

Brimob atau Brigade Mobil merupakan unit elit dalam kepolisian Indonesia yang dibekali kemampuan tempur setara dengan pasukan militer ringan. Mereka dikenal sebagai pasukan taktis dengan pelatihan yang jauh lebih berat dibandingkan polisi reguler. Dibentuk sejak zaman penjajahan, Brimob awalnya merupakan cikal bakal tentara polisi yang memiliki kemampuan gerilya dan tempur untuk menghadapi ancaman bersenjata.

Brimob memiliki beberapa divisi spesialis, seperti Gegana dan Pelopor. Unit Gegana dalam Brimob memiliki spesialisasi dalam menangani ancaman seperti bahan peledak, aksi terorisme, hingga operasi penyelamatan sandera. Sementara Pelopor menangani tugas-tugas seperti pengendalian massa, konflik horizontal, serta operasi-operasi lapangan di daerah rawan. Brimob kerap terlihat dalam aksi-aksi besar seperti pengamanan pemilu, kerusuhan skala besar, hingga operasi di wilayah konflik seperti Papua.

Apa Itu Polisi Reguler?

Polisi reguler atau polisi umum adalah petugas yang biasanya kita lihat sehari-hari di jalan raya, pos jaga, atau saat ada Razia. Polisi reguler bertugas untuk menjaga ketertiban umum, menegakkan hukum yang berlaku, serta memberikan rasa aman dan pelayanan kepada masyarakat.Polisi reguler memiliki beberapa divisi, seperti Lalu Lintas, Reserse Kriminal (Reskrim), Intelijen Keamanan (Intelkam), dan lain-lain. Mereka lebih berfokus pada pendekatan persuasif dan administratif dalam menjalankan tugasnya. Meskipun tidak dilatih seintens Brimob, namun polisi reguler memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Mereka berada di garis depan dalam menangani berbagai persoalan hukum, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Perbedaan Brimob dan Polisi: Dari Pelatihan hingga Wewenang

Berikut beberapa aspek penting yang membedakan Brimob dan Polisi biasa:

1. Pelatihan

Pelatihan Brimob lebih keras dan menekankan kemampuan tempur. Mereka dilatih untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, mulai dari hutan, gunung, hingga medan perkotaan. Selain bela diri, Brimob juga dibekali kemampuan menembak jarak jauh, menyelam, rappelling, dan lain-lain.

Sementara itu, pelatihan polisi reguler lebih menekankan pada aspek pelayanan publik, hukum, komunikasi, dan ketertiban sosial. Pelatihan mereka fokus pada penanganan kasus kejahatan, patroli, dan penegakan hukum yang bersifat administratif.

2. Fungsi dan Tugas

Tugas utama Brimob adalah menangani situasi ekstrem, seperti pemberontakan, terorisme, dan kejahatan bersenjata. Mereka juga diturunkan saat terjadi bencana alam untuk membantu evakuasi dan penanganan korban.

Polisi biasa bertugas dalam pengaturan lalu lintas, penyelidikan kasus kriminal, pengamanan acara, serta patroli harian. Mereka menjadi wajah Polri yang langsung bersentuhan dengan masyarakat setiap hari.

3. Peralatan

Brimob memiliki perlengkapan canggih seperti senjata laras panjang, kendaraan taktis, rompi anti peluru, hingga alat pendeteksi bom. Peralatan mereka mendukung tugas-tugas berisiko tinggi yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan.

Polisi reguler menggunakan peralatan yang lebih sederhana, seperti tongkat, borgol, senjata api standar, dan kendaraan patroli. Peralatan ini cukup untuk menunjang aktivitas harian mereka dalam menjaga keamanan publik.

4. Penempatan dan Mobilisasi

Brimob bisa dikirim ke mana saja, termasuk daerah konflik atau wilayah perbatasan. Mereka bersifat mobile dan siap diterjunkan kapan pun diperlukan. Biasanya mereka standby di markas-markas besar dan hanya keluar jika dibutuhkan.

Polisi reguler lebih banyak ditempatkan di kota, kabupaten, dan sektor-sektor yang sudah tetap. Mereka menjalankan tugas rutin setiap harinya di wilayah hukum masing-masing.

5. Wewenang dan Protokol

Brimob memiliki wewenang yang lebih luas dalam penanganan konflik bersenjata. Mereka boleh menggunakan senjata api secara langsung dalam kondisi tertentu, dengan protokol khusus yang sudah ditetapkan.

Di sisi lain, polisi umum juga memiliki kewenangan dalam penegakan hukum, namun penggunaan senjata api sangat dibatasi dan harus mengikuti prosedur yang ketat sesuai aturan hukum. Mereka lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan hukum positif.

Brimob vs Polisi: Gaji dan Jenjang Karier

Satu hal lagi yang sering bikin penasaran adalah soal gaji dan jenjang karier antara Brimob dan Polisi reguler. Sebenarnya, karena keduanya berada dalam naungan Polri, maka sistem pangkat dan gaji dasar mereka mengacu pada struktur yang sama, berdasarkan golongan dan masa kerja.

Namun, Brimob sering mendapat tunjangan tambahan karena bertugas di medan yang lebih berat dan berisiko tinggi. Misalnya, saat mereka diturunkan ke daerah konflik atau menjalankan misi khusus, mereka bisa mendapatkan tunjangan operasi, tunjangan resiko, dan fasilitas lainnya seperti asuransi tambahan atau kompensasi lapangan.

Untuk jenjang karier, baik Brimob maupun Polisi biasa bisa naik pangkat melalui jalur reguler maupun prestasi. Bedanya, anggota Brimob cenderung memiliki peluang karier khusus di bidang taktis, seperti menjadi instruktur tempur, komandan pasukan, atau bahkan bergabung dalam satuan elit seperti Densus 88. Sedangkan polisi reguler lebih sering berkembang di bidang administrasi, penyidikan, atau struktural di kepolisian.

Menariknya, tidak sedikit anggota Polisi reguler yang kemudian beralih ke Brimob karena tertarik dengan tantangan fisik dan misi-misi lapangan. Sebaliknya, ada juga anggota Brimob yang pindah ke bidang penyidikan atau pendidikan setelah beberapa tahun menjalankan tugas di lapangan.

Gimana, Masih Bingung? Yuk Pahami Lagi Peran Brimob dan Polisi!

Mengetahui perbedaan antara Brimob dan Polisi tidak hanya penting bagi calon anggota Polri, tetapi juga bagi masyarakat agar tidak salah paham dalam memahami fungsi dan peran masing-masing. Brimob adalah pasukan khusus dengan pelatihan dan tugas ekstrem, sedangkan polisi reguler adalah pelayan masyarakat dalam bentuk yang lebih luas dan langsung.

Daripada mempertanyakan siapa yang lebih kuat, lebih baik kita apresiasi kerja keras keduanya yang telah berjuang menjaga keamanan negara. Setiap hari, baik Brimob maupun polisi biasa mempertaruhkan nyawa demi keamanan kita semua.

Yuk Belajar dan Persiapkan Diri Bersama kelassore.id!

Buat kamu yang punya cita-cita jadi polisi atau Brimob, atau sekadar ingin lolos seleksi BUMN dan CPNS, jangan tunggu nanti! Bersama kelassore.id, kamu bisa belajar dari tutor berpengalaman dengan materi lengkap dan strategi jitu. Mulai dari psikotes, SKD, hingga TPA dan wawancara semua dibahas tuntas!

Gabung sekarang dan wujudkan impianmu! 💪

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *