Mengenal Herbert Spencer, Tokoh Darwinisme Sosial

Herbert Spencer

Pernah dengar istilah survival of the fittest? Yups, kata ini sering dikaitkan dengan teori evolusi Charles Darwin. Namun, tahukah kamu bahwa frasa tersebut justru pertama kali dipopulerkan oleh seorang filsuf dan sosiologi asal inggris yang bernama Herbert Spencer.

Spencer dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan sosiologi modern dan pemikir utama dalam aliran darwinisme sosial. Pemikirannya tidak hanya mempengaruhi ilmu sosial, tetapi juga politik, ekonomi, bahkan cara masyarakat memahami perkembangan peradaban.

Artikel ini akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat dengan Spencer, mulai dari struktur teks biografi, teori evolusi sosial yang ia kembangkan, hingga pengaruh serta kontroversi yang melingkupi namanya.

Biografi Singkat Herbert Spencer

Herbert Spencer dilahirkan pada tanggal 27 April, Tahun 1820 di kota Derby, Inggris. Ia berasal dari keluarga bangsawan nonkonformis. Meski tidak menempuh pendidikan formal yang panjang, Spencer memiliki minat besar terhadap ilmu pengetahuan, filsafat, dan politik.

Spencer sangat suka meneliti banyak hal, apalagi yang berkaitan dengan sistem evolusi. Banyak bidang yang dipengaruhi oleh pemikiran-pemikirannya, seperti etnis, metafisika, agama, politik, retorik, biologi, dan psikologi.

Ia memulai karirnya sebagai insinyur di bidang kereta api, tetapi kemudian lebih banyak berkecimpung dalam dunia menulis dan filsafat. Karyanya yang paling terkenal antara lain Social Statics (1851), The Principles of Sociology (1876), dan sejumlah esai yang membahas evolusi sosial.

Karyanya kebanyakan berisi tentang politik, meskipun begitu Ia juga lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme Sosial. Spencer yakin bahwa masyarakat bisa mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri.

Spencer hidup di era Revolusi Industri, ketika Inggris mengalami perubahan besar dalam bidang teknologi, ekonomi, dan masyarakat. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi cara berpikirnya, terutama terkait hubungan antara perkembangan masyarakat dan hukum alam.

Pemikiran Herbert Spencer

Menurut Spencer masyarakat berkembang melalui proses evolusi, yaitu mirip dengan sebuah organisme hidup. Menurutnya, masyarakat akan bergerak dari bentuk yang sederhana menuju bentuk yang kompleks seiring berjalannya waktu.

Melalui pemikiran evolusioner, Spencer mengembangkan konsep Darwinisme Sosial. Ia percaya bahwa kompetisi dalam masyarakat akan menghasilkan individu dan kelompok yang terkuat untuk bertahan, sementara yang lemah akan tersingkir.

Spencer menekankan pentingnya kebebasan individu. Ia menolak campur tangan pemerintah yang berlebihan, karena dianggap dapat menghambat perkembangan alami masyarakat.

Pemikiran sosiologi dari Herbert memiliki pengaruh yang besar terhadap sosiologi Amerika awal. Publik mudah menerima karya-karya dari Spencer, karena menggunakan bahasa Inggris yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Teori Evolusi Sosial ala Spencer

Sepanjang hidupnya, spencer banyak mengeluarkan pemikiran-pemikiran dari berbagai bidang ilmu, khususnya di filsafat. Berikut teori-teori dari Spencer.

1. Perbandingan dengan Teori Evolusi Darwin

Herbert Spencer

Berbeda dengan Charles Darwin yang menekankan pada evolusi biologis, Herbert Spencer menerapkan konsep evolusi ke dalam kehidupan sosial. Menurutnya, hukum alam yang mengatur makhluk hidup juga berlaku dalam masyarakat.

Teori evolusi Charles Darwin berfokus pada biologi, menjelaskan bagaimana spesies makhluk hidup berubah seiring waktu melalui seleksi alam. Darwin berpendapat bahwa individu dengan sifat-sifat yang paling cocok dengan lingkungan mereka akan lebih mungkin untuk bertahan hidup dan bereproduksi, meneruskan sifat tersebut kepada keturunan mereka. 

Sebaliknya, teori evolusi Herbert diterapkan pada sosiologi, menjelaskan bagaimana masyarakat dan institusi sosial berkembang. Spencer memandang masyarakat berevolusi dari struktur yang sederhana menjadi sangat kompleks, sebuah proses yang ia sebut evolusi sosial. 

2. Konsep Survival Of The Fittest

Herbert Spencer

Herbert Spencer mengadaptasi konsep survival of the fittest ke dalam konteks sosial, yang dikenal sebagai darwinisme sosial. Menurut pandangannya, individu atau kelompok yang lebih kuat, cerdas, adaptif secara sosial dan ekonomi akan berhasil dalam persaingan, sementara yang tidak akan tersingkir. Ia percaya bahwa evolusi ini memiliki tujuan, yaitu pergerakan menuju masyarakat yang semakin maju dan sempurna.

3. Kritik terhadap Pemikiran Spencer

Herbert Spencer

Meskipun populer, teori Spencer juga menuai banyak kritik. Banyak yang menilai Darwinisme Sosial bisa menjadi pembenaran bagi ketidakadilan sosial, diskriminasi, bahkan kolonialisme. Ia menggunakan analogi organik yang membandingkan masyarakat dengan organisme hidup. 

Kritik utama terhadap analogi ini adalah bahwa masyarakat tidak pasif seperti organ biologis manusia yang memiliki kesadaran, kehendak bebas, dan kemampuan untuk mengubah struktur sosial mereka sendiri. 

Selain itu, gagasan evolusi sosial Spencer yang linier dari bentuk sederhana ke bentuk kompleks dianggap etnosentris karena ia secara tidak langsung menempatkan masyarakat Barat sebagai standar tertinggi peradaban, mengabaikan keragaman dan validitas bentuk-bentuk masyarakat lain.

Kritik paling tajam ditujukan pada konsep Darwinisme Sosial yang ia populerkan. Dengan menerapkan survival of the fittest pada masyarakat, Spencer memberikan pembenaran bagi ketidaksetaraan sosial, kemiskinan, dan penolakan terhadap bantuan sosial.

Pandangan ini dianggap berbahaya secara moral karena ia menjustifikasi dominasi kelas-kelas atas, rasisme, dan praktik kolonialisme sebagai hasil dari seleksi alamiah masyarakat. Karena implikasi etisnya yang problematis dan penolakan terhadap solidaritas sosial, warisan pemikiran Spencer sebagian besar ditolak oleh sosiologi modern.

Pengaruh Herbert Spencer dalam Sosiologi

Herbert Spencer dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Ia adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi secara sistematis dalam karya-karyanya. Menurut Spencer, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai sebuah organisme yang berevolusi. 

Dalam pandangan ini, tugas sosiologi adalah menganalisis bagaimana bagian-bagian masyarakat, seperti institusi keluarga, pemerintah, dan ekonomi saling bergantung dan bekerja sama untuk kelangsungan hidup kolektif. Spencer melihat struktur-struktur sosial ini memiliki fungsi yang spesifik, layaknya organ-organ dalam tubuh, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan dan stabilitas keseluruhan masyarakat.

Menariknya, hingga kini pemikiran Spencer masih sering menjadi bahan kajian di berbagai universitas dunia. Banyak mahasiswa yang ingin memperdalam teori sosiologi klasik berkesempatan mempelajarinya melalui program beasiswa luar negeri, baik di Eropa maupun Amerika, karena pengaruh Spencer memang kuat di sana.

Ia juga percaya bahwa sosiologi harus fokus pada hukum-hukum evolusi yang menggerakkan perubahan sosial. Herbert meyakini bahwa masyarakat secara alami akan bergerak melalui proses diferensiasi, di mana fungsi-fungsi menjadi lebih terspesialisasi, diikuti dengan integrasi, di mana bagian-bagian yang berbeda tersebut menyatu dalam suatu sistem yang lebih terorganisir. 

Menurut Spencer, tujuan utama sosiologi bukanlah hanya untuk menggambarkan masyarakat, melainkan untuk mengungkap dan menjelaskan hukum universal yang mengendalikan evolusi menuju bentuk yang lebih maju dan terstruktur.

Karya-karya Herbert Spencer

Herbert Spencer juga banyak membuat karya tulis. Sebagian besar pemikirannya tentang sosiologi tertuang ke dalam 10 jilid buku. Dua jilid tentang moralitas, dua jilid sosiologi, dua jilid biologi dan dua jilid psikologi. Jilid-jilid tersebut digabungkan menjadi satu buku yang berjudul progamme of a system of synthetic philosophy (1862-1896)

Pada tahun 1850, Spencer juga menerbitkan buku yang berjudul social static. Kemudian pada tahun 1862, ia juga mengeluarkan buku yang berjudul first principle. Setelah itu pada tahun 1873, Herbert kembali menerbitkan buku yang bernama Thr Study of Sociology.

Berikut ini sejumlah karya milik Spencer semasa hidupnya.

  1. Social Statics (1850)
  2. principles Of Psychologi (1855)
  3. Principles Of Biology (1861 dan 1864)
  4. First Principles (1862)
  5. The Study Of Sociology (1873)
  6. Descriptive Sociology (1878)
  7. The Principles Of Sociology (1877)
  8. Principles Of Ethics (1883)
  9. Esai: Education (1861), The Study Of Sociology ( 1873), The Nature and Reality Of Religion (1885), Various and Fragment (1897), dan Facts and Comments (1902).

Study Of Sociology dan Principles Of Sociology merupakan karya Spencer yang sangat berpengaruh di Amerika pada awal perkembangan ilmu sosiologi. Tetapi walaupun karya tersebut sangat populer di berbagai negara, Ia kurang mendapat sambutan di negeri sendiri.

Sebagian karyanya memuat evolusi biologi, psikologi sosial dan etika sehingga membuktikan ia sebagai penganut filsafat sintesis, yaitu ilmu filsafat yang menggabungkan beberapa ilmu pengetahuan menjadi satu. 

Akhir Hayat Herbert Spencer

Herbert Spencer pernah dianggap sebagai filsuf pada masanya berkat karya-karyanya di bidang filosofi dan sosiologi, bahkan buku-bukunya kebanyakan diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan menjadi rujukan di seluruh dunia.

Sayangnya, memasuki 1880-an, kesehatan Spencer semakin menurun dan popularitasnya pun juga ikut menurun. Walaupun seperti itu, ia tetap semangat menulis pemikiran-pemikirannya ke dalam karya. Alhasil pada 1902, Spencer menerima nominasi Penghargaan Nobel untuk sastra, tetapi tidak memenangkannya.

Setelah setahun kemudian, pada tanggal 8 Desember Tahun 1903, Spencer dinyatakan meninggal dunia di usia 83 tahun. Jenazahnya disemayamkan di seberang makam Karl Marx di Highgate Cemetery di London.

Dari Pemikiran Menuju Perjalanan Nyata

Setelah kamu menyelami pemikiran Herbert Spencer tentang evolusi dan perkembangan,mungkin kamu bakalan bertanya-tanya, bagaimana ya semua konsep besar ini bisa relevan dengan kehidupan saya hari ini?Jawabannya ada pada diri sendiri. 

Filosofi dan ilmu pengetahuan bukan hanya tentang masa lalu, tapi tentang bagaimana kita terus berproses, beradaptasi, dan tumbuh menjadi versi diri yang lebih baik.

Di situlah perjalanan nyata dimulai. 

Membaca pemikiran Spencer adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah mewujudkan potensi diri yang Anda miliki. Kami percaya, setiap individu memiliki keinginan untuk berkembang, dan Kelas Sore hadir sebagai teman perjalanan. Kami tidak hanya menawarkan bimbingan belajar, tapi sebuah kesempatan untuk membekali diri dengan ilmu, strategi, dan keberanian untuk menghadapi tantangan terbesar baik itu ujian penting, mengejar karir impian, atau sekadar terus menantang diri sendiri.

Jangan biarkan pengetahuan hanya berhenti di buku. Wujudkan dalam aksi nyata. mari kita terus belajar dan berani melangkah untuk mencapai semua cita-cita dengan persiapan SNBT Online.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *