Perbedaan Psikolog dan Psikiater yang Sering Disama Artikan
kelassore.id – Halo calon mahasiswa psikologi, apakah sampai saat ini kamu masih bingung membedakan antara psikologi dan psikiater? Di luar sana memang masih banyak sekali salah penyebutan dan juga pemahaman antar kedua profesi ini, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Meskipun keduanya juga memiliki fokus terhadap penanganan masalah yang sama, yaitu pada gangguan mental dan kejiwaan. Nah agar makin paham mengenai perbedaan antara psikologi dan psikiater yuk simak artikel berikut ini hingga akhir agar kamu tahu perbedaan di antara keduanya.
Table of Contents
TogglePengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari bagaimana individu mempersepsi dan memahami dunia di sekitarnya, hingga bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi masalah psikologis. Psikologi juga memperhatikan perkembangan individu sepanjang siklus kehidupan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, seperti genetika, lingkungan, budaya, dan pengalaman hidup.
Pengertian Psikiater
Psikiater adalah seorang dokter yang telah menjalani pelatihan khusus dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan mental. Psikiater dapat meresepkan obat-obatan dan melakukan terapi berbicara dengan pasien mereka. Mereka menggunakan pengetahuan kedokteran umum dan psikiatri untuk membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Dalam praktiknya, psikiater sering bekerja sama dengan psikolog dan profesional kesehatan mental lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif kepada pasien.
Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Latar Belakang Pendidikan
Untuk bisa menjadi tenaga ahli profesional di bidang kesehatan mental, entah itu psikolog ataupun psikiater tidak dapat dipelajari secara otodidak begitu saja. Untuk menjadi profesional psikolog kamu harus menyelesaikan setidaknya pendidikan tinggi S1 dari Ilmu Psikologi. Setelah dinyatakan lulus dari Ilmu Psikologi kamu dapat melanjutkan pendidikan pada program profesi untuk belajar praktik menjadi seorang psikolog.
Begitu pula pada profesi psikiater. Seorang psikiater memiliki peran yang lebih kompleks karena ia diperbolehkan untuk memberi resep obat pada pasiennya. Psikiater sendiri masuk dalam salah satu rumpun spesialisasi Ilmu Kedokteran. Untuk kamu yang ingin berprofesi menjadi seorang psikiater setidaknya kamu harus menempuh gelar sarjana kedokteran dengan gelar dokter umum. Setelahnya bisa menempuh pelatihan residensi selama empat tahun dengan fokus studi bidang psikiatri. Gelar yang akan kamu dapatkan ketika telah menyelesaikan studi residensi bidang psikiatri adalah Sp.Kj (Spesialis Kesehatan Jiwa).
Perbedaan Peran Psikologi dan Psikiater
Secara sederhana kita dapat membedakan profesi antara psikologi dan psikiater berdasarkan peran dan cara menangani pasien. Pada psikolog cara menangani pasiennya hanya sebatas konsultasi, terapi, pendampingan dan melakukan tes atau asesmen klinis untuk diagnosis masalah kesehatan mental. Sementara seorang psikiater adalah profesional yang diperbolehkan memberikan seluruh tugas psikolog dan juga diperbolehkan memberi resep obat untuk pasien yang memang membutuhkan. Tidak hanya itu masih ada beberapa perbedaan lain antara psikologi dan psikiater dalam memberikan penanganan kepada pasien.
Ruang Lingkup Praktik
Ruang lingkup praktik psikolog umumnya dalam ranah yang kecil, seperti klinik perorangan (swasta) dan tidak menutup kemungkinan praktik di rumah sakit. Sedangkan psikiater memiliki ruang lingkup yang lebih luas, karena psikiater memiliki latar belakang dokter. Profesional psikiater dapat membuka praktik di klinik dan juga rumah sakit. Secara peran psikiater juga memiliki wewenang yang lebih luas, hal ini karena psikiater bertugas untuk mengobati pasien dengan gangguan mental dan kejiwaan yang memerlukan pendekatan/perawatan medis secara intensif. Seorang psikiater juga diperbolehkan untuk mencari rujukan dari dokter spesialis lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien yang ditangani.
Kasus yang Ditangani
Psikolog dan psikiater memiliki kesamaan dalam hal memberikan solusi terhadap masalah yang berkaitan dengan emosional dan kejiwaan seseorang. Seperti yang kita ketahui antara psikolog dan psikiater memiliki peran yang berbeda. Untuk itu kasus yang ditangani juga berbeda. Psikolog lebih fokus mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah pada pendidikan, masalah di pekerjaan, pasangan, keluarga dan lain sebagainya.
Sementara pada psikiater akan lebih fokus mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan keluhan gangguan pada kesehatan mental yang lebih kompleks, contohnya bipolar, skizofrenia, depresi dan lain-lain, maka masuk dalam ranah psikiater. Pendekatan penanganan pada psikiater juga lebih menitik beratkan pada perawatan medis untuk meringankan dan menyembuhkan gejala.
Diagnosis
Pemberian diagnosis juga merupakan salah satu perbedaan yang mendasar antara psikolog dan juga psikiater. Pada dasarnya antara psikolog dan psikiater sama-sama dapat memberikan diagnosis pada pasien. Akan tetapi pada psikolog diagnosis gangguan pada pasien didapatkan melalui pengamatan kepribadian, pola tingkah laku, kebiasaan, cara berbicara dan juga kesaksian langsung dari pasien.
Sementara psikiater menerapkan diagnosa berdasarkan proses anamnesis (proses pengumpulan informasi tentang riwayat medis seseorang, termasuk gejala yang dialami, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat pengobatan, dan faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi kesehatan pasien) dan juga wawancara psikiatri guna mengevaluasi pasien secara menyeluruh pada konteks kesehatan mental, spiritual dan fisik. Ranahnya juga mencakup pengaruh kerja otak dan sistem saraf. Psikiater juga diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes urine, CT scan dan MRI scan.
Perawatan dan Pemberian Obat
Perawatan dan pemberian obat juga merupakan salah satu hal yang menjadi perbedaan antara psikolog dan psikiater. Psikolog bukanlah profesional yang menempuh pendidikan dengan latar belakang kedokteran, untuk itu seorang psikolog tidak diperkenankan memberikan resep obat meskipun pasien membutuhkan obat. Apabila pasien yang ia tangani ternyata memerlukan perawatan medis pada gangguan kesehatan mentalnya maka hal yang harus dilakukan oleh seorang psikolog adalah memberikan rujukan ke psikiater atau rumah sakit jiwa. Perawatan yang diberikan oleh profesional psikolog adalah memberi konsultasi serta terapi psikologis (psikoterapi) dan menyelesaikan penyebab masalah dan perilaku yang perlu dibenahi oleh pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Sedangkan perawatan dan pemberian obat adalah wewenang yang dilakukan oleh psikiater. Seorang psikiater diperbolehkan memberikan perawatan apa saja yang dilakukan oleh psikolog, tidak hanya itu psikiater juga diperbolehkan untuk memberikan resep obat-obatan.
Menurut data yang dilansir oleh Ipsos Global Health Service Monitor pada tahun 2023 yang telah melakukan survei di 31 negara, termasuk Indonesia menjelaskan bahwa sebanyak 44% menyebutkan masalah kesehatan mental merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar yang dihadapi generasi saat ini, terutama oleh Gen Z. Pengaruh sosial media memperburuk dampak kesehatan mental masyarakat hari ini karena kecepatan informasi yang bisa saja belum saatnya dilihat oleh orang-orang yang kurang tepat. Untuk itu tenaga ahli profesional di bidang psikologi dan psikiater hari ini sangat banyak dibutuhkan untuk menjawab persoalan tersebut.
Masalah mengenai kesehatan mental juga merupakan salah satu isu penting yang tidak dapat dikesampingkan. Jadi untuk kamu yang memiliki ketertarikan pada isu kesehatan mental dan juga perilaku dan proses mental manusia. Nah untuk persiapan daftar kuliah di jurusan psikologi ataupun kedokteran kamu bisa gabung ke program bimbel kelassore.id untuk tingkatkan prestasi akademik dan siap untuk bersaing untuk daftar ke Top kampus dengan jurusan psikologi terkemuka di Indonesia.
SEO Content Writer