Mengenal Kemampuan Kognitif untuk Meningkatkan Belajar
kelassore.id – Mengenal kemampuan kognitif sangat bermanfaat untuk berbagai bidang tidak hanya yang berkaitan dengan pola pikir. Kognitif merupakan aspek dalam diri manusia yang menjadi inti akan pemahaman, persepsi dan proses berpikir yang kompleks. Penelitian pada tema kognitif mempelajari mengenai bagaimana pikiran manusia bekerja dan bagaimana otak memproses informasi tersebut.
Table of Contents
Togglepenasaran yuk simak artikel berikut ini hingga akhir.
Pengertian Kemampuan Kognitif?
Kemampuan kognitif merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki manusia dalam memahami suatu hal yang terjadi secara internal pada pusat susunan saraf ketika manusia memproses informasi, bagaimana pikiran bekerja, persepsi, pemahaman, pengambilan keputusan sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan dari sana.
Pengertian dari segi bahasa, kata kognitif berasal dari bahasa Latin “cognoscere” yang berarti “mengetahui” atau “mengenal” mempelajari dan menerapkan pemahaman tentang cara kerja otak dan pikiran dapat mengarahkan kita untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Fungsi Kognitif
Fungsi kecerdasan kognitif sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kemampuan kognitif yang baik membuat seseorang dapat dengan mudah bergaul. Fungsi kognitif melibatkan berbagai aspek yang kompleks dan saling terkait. Beberapa aspek fungsi kognitif yaitu:
Pemahaman
Bahasa Dan Konsep: Fungsi pemahaman melibatkan kemampuan untuk memahami bahasa dan konsep. Ini termasuk kemampuan untuk menguraikan makna kata-kata dan kalimat, serta memahami konsep abstrak. Proses pemahaman juga melibatkan persepsi penerimaan, pengenalan dan interpretasi informasi sensorik dari panca indra.
Ingatan
Memori Jangka Pendek dan Panjang: fungsi ingatan atau memori adalah menyimpan, mengingat dan mengambil kembali informasi yang pernah diterima. Jenis memori terbai dalam jangka pendek (short-term memory) membantu kita menyimpan informasi sementara, seperti nomor yang baru diucapkan. Memori jangka panjang (long-term memory) memungkinkan kita menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti pengalaman hidup atau pengetahuan.
Perhatian
Fokus dan Seleksi: Perhatian melibatkan kemampuan untuk fokus pada informasi yang relevan sambil mengabaikan gangguan. Ini melibatkan seleksi dan pengelolaan sumber daya perhatian. Ketika otak telah terisi ingatan hal tersebut akan membuat sebuah perhatian. Dari perhatian tersebut seseorang dapat fokus dan konsentrasi penuh terhadap hal tersebut.
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah melibatkan kemampuan manusia dalam mengidentifikasi masalah, mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah dan juga menerapkan langkah-langkah efektif untuk menyelesaikan masalah.
Berpikir Kreatif: Pemecahan masalah tidak hanya melibatkan identifikasi masalah, tetapi juga melibatkan berpikir kreatif untuk menemukan solusi yang inovatif.
Analisis dan Evaluasi: Proses pemecahan masalah melibatkan analisis masalah dan evaluasi berbagai opsi solusi yang mungkin.
Kemampuan Berbicara dan Berkomunikasi
Artikulasi dan Pemahaman Bahasa: Kemampuan berbicara mencakup kemampuan untuk mengartikulasikan pikiran dan ide dengan jelas. Pemahaman bahasa melibatkan kemampuan untuk memahami komunikasi lisan dan tertulis. Kecerdasan kognitif memberikan kemampuan terhadap apa yang dibicarakan. Berupa konteks pembahasan yang bermanfaat tidak menyinggung dan merugikan.
Pengambilan Keputusan
Fungsi Eksekutif: Kecerdasan kognitif dapat membantu seseorang merencanakan dan mengambil tindakan. Kecerdasan kognitif dapat merancang ide dan gagasan yang akan dilakukan. Pada proses pengambilan keputusan ini adalah pertimbangan atas beberapa pilihan yang melibatkan, evaluasi informasi, pemikiran kritis, pertimbangan risiko dan manfaat, serta penilaian nilai-nilai dan preferensi pribadi.
Tahapan Kognitif
Yang disebut tahapan kognitif adalah perkembangan kemampuan kognitif manusia dalam rentang waktu tertentu. Berdasarkan teori Jean Piaget (ahli psikologi perkembangan) ia mengelompokkan tahapan kognitif ke dalam 4 tahap perkembangan kognitif. yaitu:
1. Tahap Sensorimotor (18-24 bulan)
Pada tahap ini, anak-anak mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami dunia luar melalui panca indra secara sensorik dan motorik. Adapun ciri-ciri yang bisa kita lihat tingkah lakunya:
- Memahami dirinya sendiri sebagai individu yang berbeda dengan obyek di sekitarnya.
- Mencari rangsangan melalui sinar lampu, warna dan suara.
- Gemar memperhatikan sesuatu lebih lama.
- Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya
- Memperhatikan obyek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.
2. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak belum mampu mengoptimalkan kemampuan kognitifnya. Akan tetapi mereka mulai menggunakan simbol-simbol seperti kata sederhana, gambar untuk menjelaskan objek dan gagasan yang ia pikir. Meski mereka belum bisa melogika sesuatu, mereka telah mampu menggunakan imajinasi dan bermain peran. Adapun ciri-ciri yang bisa dilihat dari tingkah lakunya:
- Selfcounter-nya sangat menonjol.
- Dapat mengklasifikasikan obyek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok.
- Tidak mampu memusatkan perhatian pada obyek-obyek yang berbeda.
- Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, warna dan lain-lain.
- Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara deretan.
- Egosentris (masih sulit memahami sudut pandang orang lain)
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak mulai dapat berpikir secara rasional dan terorganisir, anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya. Adapun ciri-ciri yang bisa dilihat dari tingkah lakunya:
- Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis.
- Sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif.
- Sudah dapat berpikir dengan menggunakan model “kemungkinan”
- Dapat melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan pengaturan masalah
4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)
Pada usia 11 tahun ke atas, anak telah mencapai tingkat perkembangan kognitif puncak menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, mereka mampu berpikir secara abstrak, logis dan hipotesis dalam menalar dan menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya.
- Bekerja secara efektif dan sistematis.
- Menganalisis secara kombinasi. Dengan demikian telah di berikan dua kemungkinan penyebabnya, misalnya C1 dan C2 menghasilkan R, anak dapat merumuskan beberapa kemungkinan.
- Berpikir secara proporsional, yakni menentukan macam-macam proporsional tentang C1, C2, dan R misalnya.
- Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi
- Level kecerdasan Kognitif
Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif merupakan pendekatan dalam psikologi pendidikan yang menekankan peran proses mental, seperti pemikiran, perhatian, ingatan, dan pemahaman, dalam pembentukan perilaku dan pengetahuan. Teori ini berfokus pada bagaimana individu memproses informasi, membangun pengetahuan, dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam situasi belajar. Pada teori belajar kognitif menyatakan bahwa proses belajar lebih penting daripada hasilnya. Proses belajar tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon. Akan tetapi juga perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
Beberapa tokoh terkemuka yang berkontribusi pada pengembangan teori belajar kognitif adalah Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan Albert Bandura. Berikut adalah beberapa poin kunci dalam teori belajar kognitif:
Konstruktivisme (Piaget)
Proses pembangunan pengetahuan, Menurut Piaget, anak-anak tidak hanya menerima informasi dari lingkungan mereka, tetapi mereka juga aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan.
Stadia perkembangan kognitif Piaget mengidentifikasi serangkaian stadia perkembangan kognitif yang melibatkan perubahan pola pikir anak-anak seiring waktu.
Zona Proximal Pembangunan (Vygotsky)
Peran sosial dan budaya Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan pengaruh budaya dalam pembentukan pengetahuan. Konsep kunci adalah zona proximal pembangunan, yaitu jarak antara kemampuan anak ketika belajar sendiri dan kemampuan yang dapat dicapai dengan bimbingan.
Pemahaman oleh Peniru (Bandura)
Pentingnya observasional learning Bandura memperkenalkan konsep belajar melalui peniruan atau “observasional learning“. Individu dapat belajar melalui pengamatan orang lain dan melibatkan diri dalam tindakan yang diamati.
Pemrosesan Informasi (Gagne, Atkinson, Shiffrin)
Model pendekatan ini melibatkan model pemrosesan informasi yang menggambarkan bagaimana informasi diterima, diorganisir, dan diingat oleh individu. Model ini mencakup input, encoding, storage, retrieval, dan output.
Teori belajar kognitif menekankan bahwa proses mental, seperti pemikiran, memainkan peran krusial dalam belajar, dan bahwa lingkungan belajar harus dirancang untuk mendukung perkembangan kognitif individu. Pendekatan ini juga menyoroti pentingnya konsep seperti motivasi, perhatian, dan pemecahan masalah dalam konteks pembelajaran agar seseorang dapat termotivasi, lebih fokus dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi dengan lebih baik.
Info bimbingan belajar terbaik di Yogyakarta? Klik tombol di bawah ini!
Pendaftaran Cukup dengan Rp 250.000,-
Dapatkan rekomendasi kelas yang cocok untuk kalian dari admin di bawah ini!
SEO Content Writer