Pahami Bagian-Bagian Mikroskop agar Eksperimen Lebih Mudah

Bagian-bagian mikroskop – Dalam dunia ilmu pengetahuan terutama biologi dan kimia, mikroskop merupakan alat yang sangat dibutuhkan. Dimana objek kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang dapat diamati secara detail melalui alat ini. Pengamatan dengan mikroskop biasanya dilakukan untuk penelitian sel-sel atau benda mikro di laboratorium.
Penggunaan mikroskop cahaya lebih sering digunakan karena memberi gambaran jelas dari objek yang diamati. Tak jarang dalam menggunakan alat ini memerlukan spot terang yang bagus dan berpindah tempat beberapa kali. Untuk memaksimalkan fungsi alat ini, perlu memiliki pemahaman baik mengenai bagian-bagian yang dimiliki oleh mikroskop.
Mari kita bahas mengenai apa itu mikroskop? beserta fungsinya, bagian dari mikroskop baik optik maupun mekaniknya, serta jenis-jenis dari mikroskop. Dengan ini diharapkan memberi pengalaman eksperimen menjadi lebih mudah.
Pengertian Mikroskop
Mikroskop awal ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek merupakan alat bantu yang digunakan untuk melihat atau memperbesar benda dengan ukuran sangat kecil (mikro). Dimana benda tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti sel yang perlu diperbesar ukurannya beberapa kali lipat agar dapat terlihat.
Dengan mikroskop benda dapat diperbesar 40 kali, 100 kali, 400 kali, atau 1000 kali, bahkan lebih yang terus meningkat kualitasnya seiring perkembangan zaman, hal ini menjadi fungsi utama dari mikroskop. Ilmu yang mempelajari benda-benda kecil menggunakan mikroskop juga disebut dengan mikroskopi.
Mengenal lebih dalam tentang mikroskop dengan mengetahui bagian-bagian mikroskop yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian optik dan mekanik.
Baca Juga: Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan: Struktur dan Fungsinya
Bagian-Bagian Mikroskop Optik

Bagian-bagian mikroskop optik merupakan bagian yang berperan untuk mempermudah peneliti dalam melihat objek. Bagian ini meliputi lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan cermin. Simak penjelasan bagian optik berikut:
1. Lensa Okuler
Lensa okuler dengan nama lain eyepiece merupakan media untuk meletakan atau menempelkan mata untuk melihat objek. Lensa ini biasanya memiliki perbesaran antara 5x hingga 15x, bahkan bisa lebih pada mikroskop jenis tertentu. Dengan fungsi utama adalah memperbesar gambar yang dihasilkan oleh lensa objektif.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif merupakan bagian yang paling dekat dengan objek, dengan tiga lensa objektif. Masing-masing perbesarannya 10 kali, 40 kali, 100 kali, atau 1000 kali bahkan lebih tergantung pada jenis mikroskop terbaru. Dalam penggunaan lensa objektif, perlu diberi pelumas. Hal ini disebabkan karena benda atau objek pada perbesaran 100 kali bisa menempel atau bersentuhan dengan lensa.
Oleh karena itu, perlu memberi pelumas untuk memperjelas gambar benda. Dengan fungsi utama lensa ini menghasilkan gambar pertama dari objek yang kemudian diperbesar oleh lensa okuler.
3. Kondensor
Kondensor adalah bagian-bagian mikroskop yang terletak dibawah meja preparat, fungsinya untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang dipantulkan cermin ke objek yang diamati. Bagian ini diputar naik turun agar dapat memaksimalkan fungsi utama dari kondensor.
4. Diafragma
Diafragma berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa objektif, kamu bisa meningkatkan kontras dan kualitas gambar dengan mengontrol intensitas masuknya cahaya.
5. Cermin atau Lampu
Mikroskop memanfaatkan cermin atau lampu sebagai sumber cahaya yang diperlukan agar objek dapat terlihat dengan jelas melalui lensa. Bagian cermin atau lampu ini berada di bawah dengan bentuk bulat dengan tujuan memantulkan cahaya ke arah preparat (tempat objek).
Bagian Mikroskop Mekanik
Bagian-bagian mikroskop mekanik merupakan alat pendukung yang dapat memaksimalkan penggunaan bagian optik. Bagian ini meliputi lengan , tabung , revolver, makrometer, mikrometer, meja benda, dan kaki mikroskop. Berikut penjelasan bagian mekanik.
1. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop adalah komponen yang digunakan sebagai tempat pegangan untuk pengamat. Bagian lengan ini memberi kenyamanan bagi peneliti atau pengamat saat menggunakan mikroskop.
2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop berbentuk panjang karena bagian ini merupakan penghubung antara lensa objektif dengan lensa okuler pada mikroskop.
3. Revolver
Revolver atau pemutar lensa yang berfungsi untuk mengganti lensa objektif sesuai kebutuhan. Dengan memutar revolver, kamu bisa memilih ukuran besaran yang sesuai dengan kebutuhan objek pengamatan agar terlihat jelas.
4. Makrometer
Makrometer merupakan bagian yang berguna untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara cepat (kasar) dengan tujuan memperjelas gambaran objek. Bagian ini memungkinkan meja preparat bergerak dengan jarak yang cukup besar.
5. Mikrometer
Mikrometer digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara lambat (halus). Dengan ini kamu bisa melakukan penyesuaian kecil agar terlihat lebih fokus atau tajam untuk menampilkan objek.
6. Meja dan Penjepit Benda
Meja benda ini digunakan sebagai tempat meletakkan slide atau preparat yang menjadi objek pengamatan. Sedangkan penjepit berfungsi untuk menjaga agar slide tetap berada di posisi stabil (tidak bergeser) pada meja preparat.
7. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop berperan sebagai penopang utama yang menjaga stabilitas alat pengamat (mikroskop), serta menyangga alat saat dipindahkan.
Jenis-Jenis Mikroskop

Sudah tahu belum jenis-jenis dari mikroskop? Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang kian meningkat. Hal ini menuntut penelitian dengan tingkat kejelian yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Setelah mengetahui bagian-bagian mikroskop berikut beberapa jenis berdasarkan sumber energi dan jumlah lensa.
1. Jenis Mikroskop Berdasarkan Sumber Energi
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan dari bagaimana sumber energinya, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Seperti namanya mikroskop cahaya memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi, jenis ini biasa digunakan saat masih dibangku sekolah pada pelajaran biologi. Dengan menggunakan cahaya matahari atau cahaya lampu.
Sedangkan mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai sumber energinya, dengan memanfaatkan magnet sebagai pengganti lensa. Mikroskop jenis elektron memiliki nilai lebih unggul dibanding dengan jenis mikroskop cahaya dalam hal memperbesar objek hingga jutaan kali.
2. Jenis Mikroskop Berdasarkan Jumlah Lensa
Berdasarkan jumlah lensanya mikroskop memiliki dua jenis, yaitu monokuler dan binokuler. Seperti namanya mikroskop monokuler menggunakan 1 lensa pembesar saja, biasa ditemukan pada laboratorium sekolah. Mikroskop jenis ini hanya dapat dipakai untuk mengamati benda atau objek yang tidak butuh pengamatan mendalam.
Sedangkan untuk jenis mikroskop binokuler memiliki dua lensa pembesar, dimana keduanya saling menguatkan detail dari suatu objek yang diteliti. Benda yang memiliki ukuran sangat kecil atau mikroskopis, jenis binokuler ini merupakan pilihan yang cocok digunakan.
Kesimpulan
Memahami bagian dari mikroskop dan jenisnya adalah langkah awal yang sangat penting untuk melakukan pengamatan yang efektif dalam eksperimen. Setiap komponen memiliki peran spesifik yang mendukung proses pengamatan, mulai dari lensa okuler yang memperbesar gambar hingga diafragma yang mengontrol pencahayaan.
Dengan pengetahuan ini, kamu akan lebih mudah dalam mengoperasikan mikroskop serta mendapatkan hasil pengamatan yang akurat. Mari manfaatkan mikroskop dengan bijak untuk mengeksplorasi dunia mikro yang penuh keajaiban. Untuk kamu yang mau belajar materi lainnya selain mengenal bagian-bagian mikroskop.
Yuks belajar bersama Kelas Sore, tidak hanya kelas offline di Yogyakarta kamu juga bisa ikut kelas online juga loh. Maksimalkan pemahaman kamu dengan kelassore.id, tentang pelajaran sekolah untuk persiapan masuk ke perguruan tinggi impian. Tersedia juga persiapan untuk ujian SBMPTN, SNBT, hingga bimbingan belajar persiapan CPNS loh.
Tunggu apalagi cek program dan info selengkapnya di Kelas Sore, sekarang juga!!
Baca Juga: Info Jurusan Ilmu Gizi – Prospek Kerja & Rekomendasi Kampus

“Saya suka menulis dan membantu orang lain mengomunikasikan ide-ide mereka. Saya termotivasi oleh tantangan untuk mempelajari hal-hal baru dan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.”