Mengenal Indikator Alami Asam Basa, Contoh & Cara Kerjanya

Indikator Alami Asam Basa

Indikator Alami Asam Basa – Salah satu jenis indikator yang menarik dan ramah lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan berbagai zat yang memiliki sifat asam atau basa. Untuk mengetahui sifat suatu larutan, digunakan alat bantu yang dikenal sebagai indikator.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, contoh, cara kerja, serta manfaat indikator alami.

Apa Itu Indikator Alami Asam Basa?

Indikator alami asam basa merupakan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan atau sumber alami lain yang dapat berubah warna saat bereaksi dengan larutan. Melalui perubahan warna ini membantu kita untuk mengidentifikasi apakah suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. 

Bahan alami yang digunakan sebagai indikator mengandung senyawa kimia tertentu seperti antosianin, memiliki sifat sensitif terhadap perubahan pH. Karena sifatnya yang ramah lingkungan membuat indikator alami sering digunakan dalam eksperimen sederhana, baik dirumah maupun sekolah. 

Baca Juga: Memahami Definisi Sifat Kimia, Ciri-ciri dan Contohnya

Contoh Indikator Alami 

Indikator Alami Asam Basa

Alat deteksi zat tidak selalu berbahan kimia buatan, melainkan juga bisa dengan indikator alami asam basa. Lalu bahan alami apa yang dapat digunakan untuk mendeteksi asam atau basa? Berikut contoh bahan alami yang dapat bantu mengindikasi zat asam atau basa:

1. Kubis Merah (Brassica Oleracea)

Kubis merah mengandung antosianin yang dapat berubah warna sesuai pH larutan. Dimana pada kondisi asam, larutan dengan ekstrak kubis merah akan berwarna merah atau pink. Sedangkan dalam larutan basa kubis merah akan berubah warna menjadi hijau atau biru.

2. Kunyit (Curcuma Longa)

Kunyit mengandung kurkumin yang dapat berubah warna menjadi merah kecoklatan pada larutan basa. Sementara dalam larutan asam warna tidak berubah (tetap berwarna kuning).

3. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis)

Ekstrak bunga sepatu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa yang alami, dimana pada larutan bersifat asam menghasilkan warna cenderung merah. Sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi hijau atau kebiruan. 

4. Buah Bit (Beta Vulgaris)

Buah bit memiliki kandungan betasianin yang dapat berubah warna sesuai dengan tingkat pH larutan. Pada kondisi asam, akan menghasilkan warna yang cenderung merah cerah. Sedangkan dalam larutan asam warna yang dihasilkan menjadi ungu kebiru-biruan.

5. Teh Hitam (Camellia Sinensis)

Teh hitam mengandung senyawa tanin yang bisa berubah warna sesuai dengan pH larutan. Dimana pada kondisi asam warnanya cenderung lebih gelap, sedangkan dalam larutan basa warnanya akan memudar (cenderung lebih terang).

6. Bunga Telang (Ciltoria Ternatea)

Bunga telang juga dapat menjadi indikator dimana akan berwarna biru, jika dalam larutan netral. Namun dapat berubah warna menjadi merah dalam kondisi asam, dan berwarna hijau dalam kondisi basa. 

Cara Kerja Indikator Alami Mendeteksi Asam Basa

Indikator Alami Asam Basa

Umumnya orang penggunaan indikator asam basa dari bahan alami ini bisa kita terapkan dalam percobaan kimia atau praktikum untuk menentukan kadar pH dalam larutan. Indikator alami bekerja berdasarkan perubahan struktur kimia pigmen yang dimiliki oleh bahan tersebut ketika bereaksi dengan ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu parameter dari bahan alami dipakai sebagai indikator efektif, harus menghasilkan perubahan warna yang dapat membedakan asam dan basa dengan jelas. 

Tentunya indikator ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti: tingkat sensitivitas yang rendah(tidak seakurat indikator buatan), stabilitas warna (warna yang dihasilkan dapat memudah seiring waktu), serta rentang pH terbatas (tidak semua indikator alami dapat mendeteksi seluruh rentang pH). Berikut penjelasan mekanisme dari indikator alami mendeteksi kadar dalam larutan:

  1. Kondisi Asam (pH < 7) : Dalam larutan asam, konsentrasi ion H+ lebih tinggi. Pigmen dalam indikator alami akan bereaksi dengan ion H+ sehingga menghasilkan warna tertentu.
  2. Kondisi Basa (pH > 7) : Dalam larutan basa, konsentrasi ion OH- lebih tinggi. Pigmen indikator akan bereaksi dengan ion OH- yang menyebabkan perubahan warna berbeda.
  3. Kondisi Netral (pH = 7) :  Pada kondisi netral, warna yang dihasilkan oleh indikator alami biasanya berada di antara warna yang muncul dalam kondisi asam dan basa.

Manfaat Menggunakan Indikator Alami

Indikator alami mudah ditemukan dan biaya rendah, tapi keterbatasan presisi dalam menentukan nilai pH secara tepat dan kurangnya kestabilan warna. Disamping keterbatasan yang dimiliki, penggunaan indikator alami memiliki sejumlah manfaat dibandingkan dengan indikator buatan, seperti:

  1. Ramah Lingkungan Bahan alami tidak mengandung senyawa kimia berbahaya sehingga lebih aman untuk lingkungan.
  2. Mudah Didapat Bahan-bahan seperti kubis merah, kunyit, dan bunga telang mudah ditemukan di pasar atau bahkan di pekarangan rumah.
  3. Aman Digunakan Karena berasal dari bahan alami, indikator ini aman digunakan untuk eksperimen sederhana, termasuk untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Kamu juga bisa memanfaatkan indikator alami dalam kehidupan sehari-hari, seperti menguji keasaman atau kadar basa dari air dalam kebun, atau cek keasaman makanan.
  4. Biaya Rendah Membuat indikator alami biasanya memerlukan biaya yang lebih rendah dibandingkan membeli indikator buatan. Bahkan tidak mengeluarkan biaya seperti bunga telang yang tumbuh liar di lahan kosong atau pagar tetangga.   

Indikator alami asam basa adalah solusi sederhana dan ramah lingkungan untuk mendeteksi sifat larutan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti kubis merah, kunyit, dan bunga telang, Anda dapat melakukan eksperimen sederhana yang tidak hanya bermanfaat secara edukatif tetapi juga ekonomis.

Memahami cara kerja dan manfaat indikator alami dapat membantu kita lebih mengenal konsep asam dan basa secara praktis. Selain itu, penggunaan indikator alami juga menjadi langkah kecil dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Mengenal Ikatan Kovalen Koordinasi, Ikatan Kimia yang Unik

Yuks belajar bersama Kelas Sore!

Untuk kamu yang mau belajar materi lainnya selain mengenal indikator alami asam basa. Maksimalkan pemahaman kamu dengan kelassore.id, tentang pelajaran sekolah untuk persiapan masuk ke perguruan tinggi impian. 

Dengan program unggulan kami untuk persiapan ujian SNBT, tidak hanya kelas offline di Yogyakarta kamu juga bisa ikut kelas online juga loh. Tunggu apalagi buruan cek program dan info selengkapnya di Bimbel Jogja Kelas Sore, sekarang juga!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Chat Admin