fbpx

Cara Membuat Naskah Drama yang Baik dan Efektif

kelassore.id (Cara Membuat Naskah Drama yang Baik dan Efektif) – Punya tugas membuat naskah drama? Drama merupakan jenis karya sastra baru yang  saat ini sangat mudah kita jumpai. Tidak hanya karya dalam negeri, kita juga bisa menjumpai drama terkenal dari luar negeri. Drama merupakan cerita fiksi yang ditulis dalam bentuk dialog dan dimainkan oleh pemeran atau lakon drama. Para pemeran harus mengikuti naskah, pertunjuk sutradara maupun arahan tim produksi.

Kisah pada drama yang baik mampu memberikan perubahan dan mengarahkan penonton untuk tergugah hingga termotivasi. Kesuksesan drama tidak bisa diraih hanya melalui satu pihak, seluruh pihak harus memiliki andil serius dan penuh pertimbangan apalagi pada penulisan naskah drama. Yuk kita belajar bagaimana cara membuat naskah drama yang baik dan efektif.

Cara Membuat Naskah Drama

Pengertian Naskah Drama

Naskah drama merupakan karangan berisi cerita yang akan digunakan oleh lakon dalam memerankan peran. Di dalam naskah drama terdapat tokoh dan dialog untuk menyampaikan jalannya cerita. Tidak hanya berisi dialog, pada naskah drama juga terdapat prolog dan epilog. Sumber naskah drama bisa dari mana saja entah itu pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, cerita tokoh terkenal, kisah atau peristiwa nyata, cerita rakyat, buku.

Imam Suryono

Menurut Imam Suryono naskah drama merupakan sebuah drama yang berisi aksi dan perbuatan yang menjelaskan mengenai sebuah masalah yang dihadapi tokoh yang terdapat dalam naskah tersebut. Naskah drama sangat penting dalam membangun sebuah drama yang kompleks agar dapat diperankan dengan baik oleh para pemeran yang bertugas menampilkan naskah dalam sebuah drama yang epik.

Sendarastik

Pengertian lain di ungkapkan oleh Sendarastik, ia menjelaskan bahwasanya naskah drama adalah bahan dasar pada sebuah pementasan. Ia beranggapan naskah drama belum akan diketahui kesempurnaannya apabila belum dipentaskan. Naskah drama merupakan ungkapan dari pernyataan penulis yang berisi mengenai pengalaman umum.

Kaidah Kebahasaan Naskah Drama

  • Kata ganti pertama dan kedua digunakan dalam dialog, sedangkan kata ganti ketiga digunakan dalam prolog dan epilog.
  • Menggunakan kosakata percakapan.
  • Menggunakan konjungsi kronologis (pertama, kemudian, terakhir, di awal, pada saat yang sama, sementara itu, di akhir dan lainnya)

Struktur Naskah Drama

Unsur pada naskah drama disesuaikan dengan unsur-unsur intrinsik seperti tema, tokoh, plot, latar, dialog, penokohan, konflik, sudut pandang drama dan amanat. Struktur naskah drama terdiri dari:

  • Prolog: Pendahuluan atau pengantar cerita
  • Dialog: Percakapan tokoh saat cerita diperankan
  • Epilog: Penutup cerita

Cara Membuat Naskah Drama

Membuat naskah drama hampir sama dengan membuat karya fiksi lainnya seperti cerpen ataupun novel. Akan tetapi apabila cerpen dan novel ditulis secara naratif, sedangkan pada naskah drama ditulis dalam bentuk dialog antara tokoh pemeran. Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah menulis naskah drama:

Penentuan Ide dan Konsep

Tentukan ide utama atau konsep untuk drama. Apakah ini tentang konflik pribadi, politik, cinta, atau hal lainnya? Tetapkan tema dan amanat yang ingin disampaikan melalui cerita.

Pengembangan Karakter

Buat karakter-karakter yang kuat dan kompleks. Berikan detail tentang latar belakang, kepribadian, dan motivasi masing-masing karakter. Pastikan setiap karakter memiliki peran yang jelas dalam cerita.

Penentuan Struktur Cerita

Mengatur alur cerita: tentukan poin awal, konflik utama, klimaks, dan penyelesaian (resolusi). Dengan begitu akan mudah mengatur bagaimana cerita akan berkembang.

Penulisan Naskah

Mulailah menulis naskah drama. Gunakan dialog yang menggambarkan karakter dan maju dengan alur cerita. Pastikan untuk menambahkan aksi dan deskripsi panggung yang mendukung adegan dan suasana.

Pengeditan/Revisi

Setelah menyelesaikan naskah pertama, lakukan pengeditan dan revisi. Perhatikan alur cerita, karakter, dan dialog untuk memastikan semuanya konsisten dan kuat.

Pengujian Naskah

Lakukan uji coba membaca naskah dengan orang lain atau berikan kepada sekelompok untuk dibaca. Dapatkan umpan balik untuk memperbaiki bagian yang perlu diperbaiki.

Penyempurnaan

Berdasarkan umpan balik yang diterima, lakukan penyempurnaan terakhir pada naskah drama. Pastikan keseluruhan cerita, dialog, dan aksi mendukung tema dan pesan yang ingin sampaikan.

Penyusunan Adegan dan Pengaturan Panggung

Tentukan bagaimana adegan-adegan akan disusun secara visual di atas panggung. Pertimbangkan tata letak panggung, peralihan antar adegan, dan properti yang diperlukan.

Finalisasi Naskah

Setelah proses revisi dan penyempurnaan selesai, finalisasikan naskah. Pastikan seluruh naskah telah sesuai mulai dari tata bahasa, format, dan petunjuk panggung yang diperlukan.

Presentasi atau Pertunjukan

Setelah naskah selesai, buatkan pementasan agar dapat mengetahui apakah naskah dapat ditampilkan sesuai dengan imajinasi penulis atau masih ada bagian yang ternyata kurang sesuai.

Contoh Naskah Drama

Contoh 1

Hamlet Karya William Shakespeare

The action takes place at a shortened version of Elsinore Castle.

SCENE 1

Pada suatu malam yang dingin, ada sesosok hantu yang mirip dengan mendiang Rajasebelumnya, yaitu Ayah Hamlet berjalan mengelilingi kastil Eleanor, Melihat hal tersebutMarcellus dan Horatio memberitahu Hamlet.

 /Suara angin kencang dan hujan, malam yang mencekam/ /Marcellus dan Horatio berjalan sambil melihat sekeliling kastil/ /hantu lewat didepanmereka dan berdiam diri di sudut kastil/

Marcellus : “Hey look, who’s there?” /Menunjukkan tangan ke arah sudut/ 

Horatio : “Where?” 

Marcellus : “There!” /Menunjuk ke arah yang sama/  

Horatio : /terkejut/  Whatt? Is it real? I think he is the King that has been dead!” 

Marcellus : Long live the King! By heaven, I charge my speak. /Horatio menyalakan senter/ /Hantu menghilang/

Horatio : /mengarahkan senter kearah sudut hantu berada/  “ No, he’s gone” /Mencari keberadaan hantu tersebut dan menemukannya/  “He goes to the high eastern hill.” 

Marcellus : “Let’s give this information to Hamlet!”  /Horatio dan Mercellus bergegas sambil berlari kecil keluar/

Contoh 2

Dikutip dari buku Be Smart Bahasa Indonesia: Grafindo Media

Jalan desa menuju sawah ladang. Pagi. Sambil berangkat ke sawah ladang masing-masing, warga desa bicara tentang kabar burung yang mereka dengar.

Parmin : “Ah, yang bener. Jangan guyon, Wahyu.”

Wahyu : “Bener, tanya saja kalau tidak percaya. Semua orang sudah tahu.”

Parmin : “Kamu tahu dari siapa?”

Wahyu : “Dibilang semua orang sudah tahu, ya dari orang-orang.”

Parmin : “Ya, rapi dari mana asal kabar itu?”

Wahyu : “Saya sendiri tidak tahu. Yang jelas, kabarnya Mbah Joyo akan segera pulang. Itu saja. Tuh, lihat Kamto. Tanya saja sama dia. Kamto, sini dulu.”

Kamto yang muncul dari sisi lain perlahan mendekat.

Parmin : (Tidak sabar) “Apa bener Mbah Joyo segera pulang, Kamto?”

Kamto : “Saya denger begitu, tapi sebaiknya jangan percaya dulu.”

Parmin : “Kenapa begitu?”

Kamto : “Karena kabarnya simpang siur. Dari sana lain, dari situ lain. Ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu.”

Parmin : “Ya, tapi bagiamana jelasnya? Jangan mutar-mutar begitu.”

Dari arah lain muncul Mamat.

Kamto : “Tunggu, tunggu. Coba kita tanya kakek Mamat dulu, coba.”

Parmin : “Kek, dengan kabar soal Mbah Joyo?”

Mamat : “Seneng? Ya, jelas seneng kalau Mbah Joyo pulang. Ini berita gembira, kita harus syukuran nanti.”

Parmin : “Loh, jangan senang dulu, jangan syukuran dulu. Kabar itu benar apa tidak?”

Mamat : “Eh, siapa bilang saya tidak gembira? Jelas saya gembira.”

Parmin : “Loh, saya tahu Kakek gembira. Saya juga gembira kalau kabar itu benar. Tapi, berita itu dari mana asalnya? Benar atau tidak?”

Mamat : “Apa?”

Parmin : “Jelaskan, Kamto. Jelaskan.”

Kamto : (Teriak) “Kakek dengar berita tadi dari siapa?”

Mamat : “Loh, kok dari siapa, ya dari Roh Suci pelindung Festival Topeng. Konon, asal kita mau menebusnya dengan mengadakan selamat seribu tumpeng. Mbah Joyo bakal dipulangkan.”

Parmin : “Tunggu, tunggu. Aduh ini kok tidak karuan ceritanya?”

Mamat : “Ya sudah, begitu saja. Kita tinggal selamat, Parmin. Jadi, jangan bilang saya tidak senang ya?”

Parmin diam saja.

Bagaimana? Itulah cara membuat naskah drama yang baik dan efektif. Mudah sekali bukan, jangan batasi imajinasimu ketika sedang membuat naskah drama, semakin kreatif naskah drama akan semakin baik.

Untuk kamu yang bingung mencari lembaga penyedia bimbingan belajar terbaik di daerah Yogyakarta, yuk coba klik tombol di bawah ini dan temukan solusi terbaik meningkatkan kemampuan akademik dan rais sukses lulus seleksi perguruan tinggi terbaik.

Bimbel Jogja

Pendaftaran Cukup dengan Rp 250.000,-

Dapatkan rekomendasi kelas yang cocok untuk kalian dari admin di bawah ini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Chat Admin